TUGAS
PRAKTEK KEJURUHAN
NAMA:
SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN
TAHUN AJARAN 2015/2016
Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan
dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring-
balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis yang
bertujuan untuk mengembalikan tenaga motor agar sesuai dengan standarnya. Jadi,
tune-up merupakan servis penting sebuah mobil sebelum servis lainnya.
Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa
mengikuti urutan yang benar, hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan banyak
mengalami terjadinya pengulangan pekerjaan. Ibarat orang membersihkan ruangan,
langkah yang tepat adalah menyapu (membersihkan) bagian atas (langit-langit),
kemudian membersihkan lantainya. Jika menyapu lantai terlebih dahulu, kemudian
membersihkan langit-langit ruangan, lantainya harus disapu lagi. Ini jelas
tidak efisien, baik tenaga, waktu, maupun hasil pekerjaan. Dengan prosedur
tune-up yang benar, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
- Waktu yang diperlukan lebih cepat.
- Tenaga yang dikeluarkan untuk menyervis lebih kecil.
- Peralatan lebih awet karena frekuensi pemakaian alat berkurang.
- Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.
- Peralatan yang Diperlukan
Dalam pengerjaan tune-up, sebaiknya sesedikit mungkin
menggunakan alat. Persiapan alat yang berlebihan macam dan jumlahnya, tetapi
tidak digunakan, menandakan kurangnya pemahaman terhadap mesin. Alat yang
diperlukan dalam tune-up sebagai berikut.
- Kunci pas.
- Kunci ring.
- Obeng positif dan negatif.
- Feeler gauge (pengukur celah).
- Ampelas (ambril)
- Timing- light
- Engine analyzer atau Tes kompresi.
- Kain lap.
kain lap, dan kabel-kabel. Peralatan yang tertinggal di
dalam atau di dekat mesin dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan kerusakan
mesin, bahkan bisa membahayakan keselamatan penumpang. Contoh kasus akibat
tertinggalnya peralatan di dalam mesin atau di dekat mesin mobil sebagai
berikut.
- Kunci pas menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif accu dapat menyebabkan kebakaran.
- Kabel tersangkut di daun kipas radiator sehingga daun kipas patah.
Selain menghitung jumlah peralatan yang digunakan, perlu
diperiksa juga kondisi setiap peralatan secara teliti. Pastikan bahwa peralatan
tersebut dalam keadaan baik. Kondisi alat yang dapat menimbulkan kecelakaan
sebagai berikut.
- Kunci yang retak.
- Kabel terkelupas.
- Obeng retak.
PENGERJAAN TUNE-UP
A.
Memeriksa Air Radiator
Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya
kita periksa. Buka tutup radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air
radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah air radiatornya kurang,
tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.
Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya
mencapai batas bawah leher tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam
keadaan air radiator kurang, karena, mesin akan menjadi sangat panas.
Waktu memeriksa air radiator, periksa juga kualitas airnya.
Jika airnya kotor, sebaiknya diganti dengan yang baru. Jika airnya berminyak,
berarti terjadi kebocoran oli yang menuju sistem pendinginan air. Periksa juga
kemungkinan terjadinya kebocoran air pendingin dengan melihat ada tidaknya
rembesan air di luar radiator.
B.
Memeriksa Oli Mesin
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah
memeriksa oli mesin. Jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil
tune-up tidak akan maksimal karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu
kerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika
oli mesin sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal
ini akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli.
Volume oli harus memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang,
tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan
tersebut mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan
kondisi dan kerja mesin.
b. Lampu besar tipe semisealed beam.
Lampu tipe ini konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus diganti seacara keseluruhan.
Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.
8. Lampu kabut
Mengganti bola lampu
2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).
Dilihat dari bahan bakunnya, oli pelumas ada 2 macam, yaitu
:
- Oli MineralOli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon dan parafin yang cukup tinggi.
- Oli Sintetis
Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa
kimia. Oli sintetis lebih baik daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja
pada suhu rendah dan suhu tinggi.
A.
Kondisi Visual Mesin
Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan
mesin. Amati dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin
benar-benar aman untuk dihidupkan.
Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan
pencegahan kecelakaan yang harus dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan
aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin menunjukkan hasil sebagai berikut.
- Tidak ada kabel yang tersangkut.
- Tidak ada kabel busi yang tidak terpasang.
- Pemasangan kabel-kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan pengapiannya.
- Tidak ada peralatan apa pun yang terletak di atas mesin.
- Baut dan mur terpasang dengan baik.
- Tidak terdapat kebocoran bensin pada mesin.
- Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
- Oli mesin dan air radiator cukup.
B.
Menghidupkan Mesin
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan
adanya bahaya, hidupkan mesin pada putaran stasioner, beberapa menit kemudian
tambahkan putarannya jika diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada
putaran tinggi, karena pelumasan belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk
mencegah keausan pada komponen. Untuk keperluan menganalisis kerusakan mesin,
selama mesin hidup perhatikan tiga hal sebagai berikut.
a.
Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai
berikut.
- Ledakan akibat Pembakaran
Ledakan akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar)
menimbulkan bunyi yang khas. Pada mesin yang pembakarannya normal, bunyi
ledakannya rata. Pada mesin yang pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya
tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik. Jika bunyi tersebut tidak
disalurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat keras dan memekakkan telinga.
Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan mesin berbahan bakar solar atau diesel.
Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan mesin berbahan bakar solar atau diesel.
- Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah
dalam menentukan kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran komponen
mesin merupakan bunyi yang tidak normal. Getaran tersebut bisa terjadi karena
baut atau mur yang longgar, komponen retak, atau patah. Bunyi-bunyi akibat
getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi akibat pembakaran bahan bakar.
- Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa
menimbulkan bunyi yang tidak nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas
sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan baik, gesekan piston
dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
- Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak
normal, seperti terjadinya kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder
(intake manifold). Bunyi tersebut berupa desis yang keras.
- Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen
mesin yang cukup keras, biasanya terjadi di daerah sebagai berikut.
1.
Celah katup yang terlalu
besar.
2.
Bantalan poros engkol
longgar.
3.
Piston kocak.
4.
Pen piston longgar.
5.
Poros nok kocak.
- Loncatan Bunga Api
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi
khas. Bunyi tersebut bisa mirip suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan
bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan singkat.
- Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir
sama dengan kebocoran aliran gas masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat
yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan dengan saksama untuk mencari
penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi mesin sebelum dan
setelah tune-up.
b.
Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran
stasioner. Mesin yang normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati,
pada waktu mesin dinyalakan, bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali
kabel-kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar,
berarti terdapat gangguan pada proses pembakaran atau komponen-komponennya.
Getaran yang kasar disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
- Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.
- Tekanan kompresi di atas standarnya.
- Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
- Salah satu busi mati.
- Salah satu kabel busi lepas.
- Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapiannya.
- Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut-bautnya.
c.
Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya
perhatikan dengan teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari
knalpot. Asap yang keluar dari knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses
pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk
baik tidaknya proses pembakaran dalam mesin sebagai berikut.
- Warna Asap Hitam
Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu
yang wajar. Namun, warna asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya
pembakaran yang tidak sempurna karena kelebihan bensin pada campuran gas dan
bensinnya. Ukuran standar yang digunakan sebagai pembanding warna asap
dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam kondisi normal.
- Warna Asap Putih
Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan
mesin 4 tak, jika asap mesin 4 tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan
atau gangguan pada mesin tersebut. Warna putih disebabkan asap dari oli yang
terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar bersama bensin. Namun pada
mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali terdapat kebocoran oli dari karter ke
ruang bakar.
- Asap Tak Berwarna
Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna
asap seperti ini menandakan campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak
bercampur dengan oli, dan tidak kekurangan bensin.
- Asap Knalpot Berjelaga
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak,
disebabkan adanya kandungan minyak tanah di dalam bensin. Jika asap yang
dihasilkan berjelaga, bunyi mesin pasti tidak normal (kasar) dan elektroda
businya hitam.
Urutan Pengerjaan Tune-Up
Setelah mesin dianalisis kerusakannya, pekerjaan tune up
bisa dimulai. Pengerjaan tune up harus berurut. Tujuannya, agar tidak terjadi
pengulangan pekerjaan karena servis komponen tertentu berpengaruh terhadap
komponen yang lain.
a.
Saringan Udara (Air
Filter)
Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan
dengan komponen yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang
paling dingin dibandingkan dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan.
Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis
belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara dan bensin di saluran
pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter
terletak di dalam kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak
tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner
sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh
saringan udara.
b.
Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen
berikutnya yang harus diservis adalah platina. Platina terletak di dalam
distributor. Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum
menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah
penyetelan saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Setelah platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah,
karena saat pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih
besar, saat pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih
sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika
celah platina lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah
platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan
putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk
ketelitian hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh
terhadap putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor,
putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan,
putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis
setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan
benar. Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi
mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya
loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak
perlu melewati tahapan ini.
c.
Kabel Busi
Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu
segera dipasang. Periksa kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya.
Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina dengan tujuan untuk
efisiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya.
Kualitas pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya.
Namun, kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada
businya, karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan
tinggi ke busi. Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan
kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada
busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan
bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang
harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan
harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik
kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan
timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga
busi yang kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan
kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan bunyi mesin kasar dan tenaga
mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya besarnya tahanan diukur
menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan standartnya
maka kabel busi diganti dengan yang baik.
d.
Tutup Distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan
dengan pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan
untuk meng¬hemat waktu kerja. Jika pemeriksa¬an tutup ditributor dilakukan
se¬telah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel
busi dan tutup dis¬tributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai
berikut.
- Tidak retak.
- Arang pada tutup distributor yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
- Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi
di bagian atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk
penguapan air yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi
tersebut, uap air bisa keluar sehingga distributor tetap kering.
e.
Accu
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan
accu meliputi sebagai berikut.
- Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas
atas (upper level) dan garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya
kurang, tambahkan dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada
prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya 1 cm di atas
sel-sel accu tersebut.
Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.
Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.
- Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat
Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air
hangat, sedangkan karat yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan
dengan ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang, bahkan mesin tak bisa dihidupkan.
Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah diservis.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang, bahkan mesin tak bisa dihidupkan.
Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah diservis.
f.
Busi
g.
Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi
atau sebelum penyetelan celah katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan
kompresi maupun penyetelan celah katup busi dalam keadaan tidak terpasang, bisa
menghasilkan efisiensi kerja yang optimal. Saat pengukuran kompresi, busi harus
dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk memasukkan ujung alat pengukur
tekanan kompresi. Pada penyetelan celah katup, busi sebaiknya dalam keadaan
tidak terpasang agar mesin ringan saat diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang
meliputi kebersihan dan celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus
diampelas dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak
boleh berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada
kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api
listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada
elektroda busi perhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya, berarti tipe busi yang digunakan cocok.
- Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu dingin.
- Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin.
Busi tipe panas kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas.
Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.
h.
Menyetel Celah Katup
Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah
menyetel celah katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang
di lubangnya. Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup
selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan
memperoleh keuntungan sebagai berikut.
- Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
- Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau belum.
- Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
1. Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut.
- Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
- Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
- Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin (gerak naik-turun piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya.
2. Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar
penyetelan katup berhasil dengan baik, yaitu sebagai berikut.
- Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di posisi top kompresi masing-masing silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus memutar pull sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel celahnya.
- Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini lebih cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan penyetelan katup.
i.
Positive Crank Case
Ventilation (PCV)
PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang
bocor ke dalam ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui
sebuah selang yang menghubungkan ruang engkol ke intake manifold
Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih
dahulu sebelum .tes kompresi. PCV sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi
dan putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin lebih rendah dibandingkan dengan ketika
PCVdiaktifl<an.
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup
PCV dan kerapatan selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya
diganti dengan yang baru.
j.
Saat Pengapian
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin.
Alasannya, karena saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil
adalah saat pengapian pada putaran stasioner. Jika saat pengapiannya disetel
pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Hal ini
sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel, saat
penga¬t,piannya pasti berubah.
Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar
dis¬tributor dalam keadaan mesin hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang
paling halus dengan tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa
dijadikan pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa menggunakan
timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut
pengikatnya dikendorkan. Jika distributor diputar berlawanan arah dengan
putaran rotor, berarti saat pengapiannya dimajukan. Sebaliknya, jika
distributor diputar searah dengan putaran rotor, berarti saat pengapian
dimundurkan.
k.
Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam
tune-up mesin mobil. Hasil penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat
pengapian, celah katup, kompresi, dan pendinginan. Sebaliknya, idel sangat
dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.
Menyetel idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara
udara dengan bensin pada putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel,
putaran mesinnya harus stasioner terlebih dahulu. Jika setelah penyetelan idel,
kemudian putaran stasionernya berubah, putaran stasionernya harus disetel
ulang.
l.
Tali Kipas
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan
tali kipas berpengaruh terhadap pendinginan dan putar¬an alternator. Jika tali
kipas kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar kipas pendingin de¬ngan baik
karena selip.
Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan
putaran mesin sehingga mesin menjadi panas. Selain itu, putaran alternator juga
tidak bisa maksimum sehingga pengisian ke baterai kurang baik.
Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan,
perhatikan seluruh komponen mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar
atau belum. Jika semua komponen telah terpasang dengan benar, hidupkan mesin
pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama mesin berputar stasioner,
dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan sambil perhatikan
bunyi mesin, getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat
gangguan atau ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
- See more at:
http://bochili.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-proses-tune-up-mobil.html#sthash.aTyhru2g.dpuf
SISTEM
KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR
Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan
untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem
tersebut yaitu :
- Lampu besar/kepala
- Lampu tail/belakang
- Lampu rem
- Lampu jarak/kota
- Lampu tanda belok
- Lampu hazard
- Lampu plat nomor
- Lampu mundur
- Lampu kabut
- Klakson
B. SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM
Sistem kelistrikan yang
terpasang di bagian dalam ini meliputi :
1. Lampu indicator dan instrument lainya yang
terpasang pada dashboard
2. Lampu ruangan/lampu kabin
Kelistrikan bodi bagian luar.
1. Lampu besar/kepala
Gambar
: Rangkaian sistem lampu kepala
Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang
berfungsi untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam
hari. Pada umumnya lampu besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh
dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah
satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan oleh lampu
kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini
dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan
yang berada di depanya.
Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala
yaitu :
a. Lampu besar tipe sealed beam.
Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola
lampunya tidak terpisah, melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit
seperti bola lampu dan filament terpasang di depan kaca pemantul untuk
menerangi kaca lensa.
Gambar lampu kepala jenis sealdbeam
b. Lampu besar tipe semisealed beam.
Lampu tipe ini konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus diganti seacara keseluruhan.
Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe
seperti berikut:
- Bola lampu biasa
- Bola lampu Quartz – halogen
Gambar bola lampu halogen
Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.
Gambar Cara memasang bola
lampu halogen
2. Lampu jarak dan lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi
isyarat kepada pengendara yang ada dibelakang ada serta lebarnya dari
sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara yang di beakangnya, baik yang
ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan
disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut
dengan lampu belakang (tail light).
Gambar
Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya
3. Lampu Rem (brake light)
Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada
pengendara yang ada di belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan.
Sehingga pengendara yang ada dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari
terjadinya benturan pada saat melakukan pengereman. Lampu rem ini diberi warna
merah dan bola lampunya mempunyai dua buah yang satu untuk lampu kota/belakang.
Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman
secara otomatis lampu rem akan menyala.
Gambar Rangkaian lampu rem
4. Lampu tanda belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah
lampu sein yang dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang
berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada
di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok
atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120
kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher,
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip
secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang
kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan
divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila
bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini
merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.
Gambar
Rangkaian lampu tanda belok
6.
Lampu hazard (hazard
warning light)
7.
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk
memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi
selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu
dengan lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip
serempak depan dan belakang kiri kanan..
Gambar Lampu Hazard
6. Lampu plat nomor
Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor
bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.
Gambar Lampu Plat Nomor
7. Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.
Gambar
Lampu Mundur
8. Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan
berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Gambar Rangkaian lampu
kabut
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala
harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus
listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu
kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke
lampu kabut melalui sekering dan relay.
Gambar rangkaian kelakson
Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
Gambar tombol kelakson pada steer
Kelakson umumnya ada jenis, yaitu :
Kelakson umumnya ada jenis, yaitu :
a. Kelakson elektrik
Gambar jenis kelakson elektrik
b. Kelakson angin tau udara
b. Kelakson angin tau udara
Gambar jenis Kelakson angin
Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.
Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.
Kelistrikan bodi bagian dalam
1.
Lampu ruangan (dome
light)
Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi
interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada
malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang
penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan
dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF.
(untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat
disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan
dengan menyetel switch pada posisi DOOR.
Gambar Lampu ruangan
2.
Lampu Instrumen Panel
(lampu meter).
Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard
digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan
memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada
saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail
light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol
rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada
instrumen panel.
Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti
bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah
kendaraan, dapat dikiasifikasikan dalam beberapa cara.
1)
Bola lampu model single -
end
Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga
sebagai penghubung ke massa.
Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double filament pada bola lampu single end.
Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double filament pada bola lampu single end.
Gambar Jenis bola lampu single - end
Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin
pada base cap.
Mengganti bola lampu
Tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap
tidak mengunci pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar
untuk melepasnya.
Memasang bola lampu
Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah
kebalikan dari cara melepasnya.
Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu
Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.
Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.
2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).
Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya
berhubungan langsung dengan socket terminal.
Gambar Bola lampu
wigde - base
Mengganti bola lampu
Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan.
Memasang bola lampu
Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket
Gambar Memasang dan melepas bola lampu
3) Bola lampu dengan ujung ganda
Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar berikut:
Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar berikut:
Memperbaiki / mengganti bola lampu
Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik
keluar bola lampu tersebut.
Memasang bola lampu
Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian
dorong / tekan yang lainnya sehingga kedua ujung masuk pada
lubangnya masing-masing.
Gambar Bola lampu dengan ujung ganda
Demikianlah artikel pembahasan tentang sistem kelistrikan
bodi pada mobil yang saya ambil dari berbagai sumber, semoga dapat bermanfaat
makasih sangat berguna
BalasHapus